Senin, 25 April 2016

Apa ya keputusan itu?

Definisi Keputusan

Keputusan adalah suatu reaksi terhadap beberapa solusi alternatif yang dilakukan secara sadar dengan cara menganalisa kemungkinan - kemungkinan dari alternatif tersebut bersama konsekuensinya.Setiap keputusan akan membuat pilihan terakhir, dapat berupa tindakan atau opini. Itu semua bermula ketika kita perlu untuk melakukan sesuatu tetapi tidak tahu apa yang harus dilakukan. Untuk itu keputusan dapat dirasakan rasional atau irrasional dan dapat berdasarkan asumsi kuat atau asumsi lemah. keputusan adalah suatu ketetapan yang diambil oleh organ yang berwenang berdasarkan kewenangan yang ada padanya.


Bentuk-bentuk atau jenis-jenis  Keputusan

  1. Keputusan Terprogram
Merupakan keputusan yang berulang dan telah ditentukan sebelumnya, dalam keputusan terprogram prosedur dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang dialami organisasi. Keputusan terprogram memiliki struktur yang baik karena pada umumnya kriteria bagaimana suatu kinerja diukur sudah jelas, informasi mengenai kinerja saat ini tersedia dengan baik, terdapat banyak alternatif keputusan, dan tingkat kepastian relatif yang tinggi. Tingkat kepastian relatif adalah perbandingan tingkat keberberhasilan antara 2 alternatif atau lebih. Contoh keputusan terprogram adalah, aturan umum penetapan harga pada industri rumah makan dimana makanan akan diberi harga hingga 3 kali lipat dari direct cost.

  1. Keputusan Tidak Terprogram
Keputusan ini belum ditetapkan sebelumnya dan pada keputusan tidak terprogram tidak ada prosedur baku yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan. Keputusan ini dilakukan ketika organisasi menemui masalah yang belum pernah mereka alami sebelumnya, sehingga organisasi tidak dapat memutuskan bagaimana merespon permasalahan tersebut, sehingga terdapat ketidakpastian apakah solusi yang diputuskan dapat menyelesaikan permasalahan atau tidak, akibatnya keputusan tidak terprogram menghasilkan lebih sedikit alternatif keputusan dibandingkan dengan keputusan terprogram selain itu tingginya kompleksitas dan ketidakpastian keputusan tidak terprogram pada umumnya melibatkan perencanaan strategik.

Dasar Pengambilan Keputusan
1. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Intuisi yaitu Pengambilan keputusan yang berdasarkan perasaan hati yang seringkali bersifat subyektif. Pengambilan keputusan yang berdasarkan intuisi membutuhkan waktu yang singkat, untuk masalah-masalah yang dampaknya terbatas, pada umumnya pengambilan keputusan yang bersifat intuitif akan memberikan kepuasan sepihak dan bersifat perasaan.

Sifat subjektif dari keputusuan intuitif ini memberikan keuntungan, yaitu :
a. Pengambilan keputusan oleh satu pihak sehingga mudah untuk memutuskan.
b. Keputusan intuitif lebih tepat untuk masalah-masalah yang bersifat kemanusiaan

2. Pengambilan Keputusan Rasional yaitu Pengambilan keputusan yang dibuat berdasarkan pertimbangan rasional berfikir dan lebih bersifat objektif. Keputusan yang bersifat rasional berkaitan dengan daya guna pikir. Masalah–masalah yang dihadapi merupakan masalah yang memerlukan pemecahan rasional. Keputusan yang dibuat berdasarkan pertimbangan rasional lebih bersifat objektif dan dapat diukur.

3. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Pengalaman yaitu Pengambilan keputusan yang berdasarkan pengalaman-pengalaman yang diperoleh sehingga dapat digunakan untuk memperkirakan apa yang menjadi latar belakang masalah dan bagaimana arah penyelesaiannya. Keputusan yang berdasarkan pengalaman sangat bermanfaat bagi pengetahuan praktis di kemudian hari.

4. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Fakta yaitu Pengambilan keputusan yang dibuat berdasarkan data empiris dan fakta nyata sehingga dapat memberikan keputusan yang valid sehingga tingkat kepercayaan terhadap pengambil keputusan dapat lebih tinggi. Istilah fakta perlu dikaitkan dengan istilah data dan informasi. Kumpulan fakta yang telah dikelompokkan secara sistematis dinamakan data. Sedangkan informasi adalah hasil pengolahan dari data. Dengan demikinan, data harus diolah lebih dulu menjadi informasi yang kemudian dijadikan dasar pengambilan keputusan.

5. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Wewenang yaitu pengambilan keputusan yang berdasarkan atas wewenang/kedudukan yang dimiliki oleh seseorang yang menjadi pemimpin. Setiap orang yang menjadi pimpinan organisasi mempunyai tugas dan wewenang untuk mengambil keputusan dalam rangka menjalankan kegiatan demi tercapainya tujuan organisasi yang efektif dan efisien.

Komunikasi Publik dan Komunikasi Masa

KOMUNIKASI PUBLIK

Komunikasi publik adalah pertukaran pesan dengan sejumlah orang yang berada dalam sebuah organisasi atau yang di luar organisasi, secara tatap muka atau melalui media. Komunikasi publik biasanya berlangsung lebih formal dan lebih dari sulit dari pada komunikasi antar pribadi atau komunikasi kelompok, karena komunikasi publik menuntut persiapan pesan yang cermat, keberanian dan kemampuan menghadapi sejumlah besar orang.


Definisi Komunikasi Publik menurut para ahli :
Hennessy (1975:1)
“Komunikasi publik/opini publik merupakan suatu kompleksitas pilihan-pilihan yang dinyatakan oleh banyak orang berkaitan dengan sesuatu isu yang dipandang penting oleh umum.”
Menurutnya, defenisi ini relatif lebih bersifat akademik dan berbeda dari definisi-definisi yang pada umumnya yang digunakan oleh para politisi. Ia juga menambahkan bahwa opini publik itu selalu melibatkan banyak orang yang tertarik untuk memikirkan sesuatu isu dalam waktu yang cukup panjang. Meskipun demikian, istilah “publik” sendiri tidak selalu ditentukan oleh banyak jumlah orang yang menganut opini tersebut. Istilah “Publik” justru diukur oleh apakah sesuatu opini itu menyangkut isu publik atau tidak.
Hageman
“Komunikasi publik adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar dan majalah) atau elektronik (radio, televisi), yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang melembagakan yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat”
De Vito dalam bukunya yang berjudul “Communicology: An Introduction to The Study of Communication.”
“Komunikasi publik adalah komunikasi yang ditujukan kepada khalayak yang luar biasa banyaknya (termasuk kepada siswa) atau semua orang yang membaca dan menonton. Komunikasi publik adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang audio atau visual.”

Ciri-ciri komunikasi publik adalah :
  1. terjadi di tempat umum (publik), misalnya di auditorium, kelas, tempat ibadah (masjid, gereja) atau tempat lainnya yang di hadiri sejumlah besar orang
  2. merupakan peristiwa sosial yang biasanya telah direncanakan alih-alih peristiwa relatif informal yang tidak terstruktur
  3. terdapat agenda
  4. beberapa orang ditunjuk untuk menjalankan fungsi-fungsi khusus, seperti memperkenalkan pembicara, dan sebagainya
  5. acara-acara lain mungkin direncanakan sebelum atau sesudah ceramah disampaikan pembicara.

Tujuan Komunikasi Publik
      Tujuan umum dari komunikasi publik terutama sekali adalah untuk member informasi kepada sejumlah besar orang mengenai organisasi misalnya mengenai aktivitas-aktivitas organisasi dan hasil produksi organisasi. Selain itu komunikasi publik juga bertujuan untuk menjalin hubungan antara organisasi dengan masyarakat diluar organisasi. Komunikasi publik juga dapat digunakan untuk member hiburan. Tujuan-tujuan tersebut berhubungan satu sama lain dan sulit untuk dipisahkan. Di samping adanya tujuan umum juga terdapat tujuan khusus yang perlu ditetapkan. Tujuan-tujuan khusus ini dinyatakan dalam bentuk pernyataan dalam kalimat yang lengkap.

Karakteristik Komunikasi Publik, yaitu :
Effendy mengungkapkan tentang karakteristik dari komunikasi publik adalah sebagai berikut:
  1. Komunikasi publik berlangsung satu arah, ini berarti tidak terdapat arus balik dari komunikan kepada komunikator.
  2. Komunikator pada komunikasi publik bersifat umum, karena diperuntukan kepada umum mengenai kepentingan umum. Jadi tidak ditujukan kepada perseorangan atau kelompok tertentu.
  3. Media dalam komunikasi publik menimbulkan keserempakan, kemampuanya untuk menimbulkan keserempakan kepada khalayak dalam menerima pesan-pesan yang disebarkan.
  4. Komunikan publik bersifat heterogen. Dalam komunikasi publik, khalayak yang dituju adalah siapa saja yang bersifat heterogen atau khalayak umum.

Unsur-unsur dalam Komunikasi Publik
  1. Sumber/Komunikator adalah pembuat atau pengirim pesan informasi. Sumber ini bisa terdiri dari 1 orang ataupun bisa juga dalam kelompok misalnya dari Partai,Organisasi. Komunikator atau sumber dalam komunikasi publik dapat diakukan oleh siapa pun, dapat pula dilakukan oleh seorang komunikator publik profesional. Mereka yang termasuk Komunikator Publik Profesional antara lain, manager dan staf PR/Humas, wartawan, penyiar radio, presenter, penyaji ramalan cuaca, dan sebagainya.
  2. Pesan adalah sesuatu yang disampaikan oleh sumber/komunikator kepada penerima/komunikan. Penyampaian pesan dalam komunikasi publik ini berupa ide atau gagasan, informasi, ajakan, dan sebagainya kepada orang banyak sebagai bentuk dari pencerahan,atau tindakan sosialisasi. Pesannya berisi pesan yang penting diketahui publik –dikenal dengan Informasi Publik. Yang dikomunikasikan menyangkut urusan publik (Public Affairs) atau yang diharapkan dapat menggugah orang banyak.
  3. Media adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari kominikator kepada komunikan. Sarana komunikasi publik yaitu segala saluran yang bisa menyampaikan pesan kepada publik melalui media massa,orasi pada rapat umum ,aksi demonstrasi,blog,situs jejaring sosial,kolom komentar di website/blog,e-mail, milis,sms,surat,surat pembaca,reklame ,spanduk,diskusi,dan musyawarah. Yang pasti, komunikasi publik memerlukan keterampilan komunikasi lisan dan tulisan agar pesan dapat disampaikan secara efektif dan efisien.
  4. Penerima/Komunikan adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh komunikator. Komunikan/penerima pesan dalam komunikasi publik biasanya orang-orang dalam satu organisasi,ataupun luar organisasi,dengan jumlah yang relatif besar dilakukan di sebuah tempat seperti di auditorium,kelas/ruangan,dan tempat ibadah.
  5. Efek/Pengaruh adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan,dirasakan,dan dilakukan oleh komunikan sebelum dan sesudah menerima pesan dari komunikator. Efek atau pengaruh yang di terima oleh komunikan tentunya kearah yang lebih baik karena pesan disampaikan dalam komunikasi publik biasanya mengenai pendidikan,tindakan sosialisasi,bahkan pencerahan.
  6. Umpan balik/Feedback adalah suatu bentuk tanggapan balik dari komunikan/penerima setelah memperoleh pesan dari komunikator. Umpan balik dalam komunikasi publik bisa seperti pertanyaan yang diajukan ke komunikator yang memang terbatas,ataupun bisa berupa saran.

Tipe Komunikasi Publik dalam Organisasi
      Bentuk persentasi komunikasi organisasi publik secara garis besarnya dapat dibedakan atas dua kategori, yaitu yang bersifat pemberian informasi ndan mencari komitmen (commitment). Persentasi yang bersifat pemberian informasi dapat pula dibedakan sebagai berikut:
1.      Persentasi Orientasi
      Persentasi ini sengaja diberikan kepada karyawan-karyawan baru dalam organisasi untuk memperkenalkan mereka dengan lingkungan kerja yang baru. Persentasi ini merupakan satu seri komunikasi tertulis dan lisan yang menyangkut berbagai hal yang perlu diketahui oleh anggota organisasi.
2.      Persentasi untuk Latihan Pekerjaan Tertentu
      Bila sejumlah anggota organisasi diberi jabatan baru, mereka mesti dilatih untuk pekerjaan itu oleh pelatih, melalui beberapa bentuk komunikasi lisan. Memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu merupakan topik yang paling umum dari persentasi jabatan. Disamping itu juga diberi kesematan untuk berdialog antara pelatih dan yang dilatih.
3.      Laporan Status
      Tiap-tiap subunit organisasi haruslah menyampaikan informasi tentang apa yang mereka lakukan. Ini dilakukan untuk memudahakan dalam pemberian laporan status subunit masing-masing. Laporan status  biasanya mengalir menurut garis komando dalam organisasi.  Tiap-tiap supervisor melaporkan statusnya masing-masing kepada atasanya namun kadang laporan itu mengalir horizontal kepada unit atau subunit bila dirasa perlu. Laporan status kadang disertai memorandum dan laporan produksi. Laporan mungkin diberikan secara teratur dan juga kadang-kadang dapat diberikan secara informal.
4.      Laporan Kepada Dewan Pengurus
Anggota organisasi seringkali diminta untuk memberikan laporan kepada dewan pengurus atau yayasan yang membina organisasi. Kadang-kadang dewan pengurus ini mempunyai otoritas terhadap karyawan yang member persentasi dan kadang-kadang tidak.
5.      Rapat-rapat Umum
      Kadang-kadang pemimpin merasa perlu mengadakan rapat umum beserta seluruh karyawanya. Salah satu kegiatan utama dalam rapat tersebut adalah untuk memberikan informasi kepada karyawan yang mungkin berkenaan dengan kebijaksanaan umum yang baru atau peraturan baru yang perlu diketahui oleh karyawan, atau mengenai hal lainnya yang perlu diinformasikan secara cepat.

Pentingnya Komunikasi Publik dalam Organisasi
      Organisai sebagai sistem terbuka dengan lingkungan luarnya terutama dengan badan-badan  yang berpengaruh kepada kehidupan organisasi itu sendiri. Sekarang kebanyakan organisasi merasa penting untuk mengadakan bagian hubungan masyarakat dalam organisasinya yang menangani khusus masalah promosi, penyiaran pers, kajian-kajian khusus, pertunjukan, dan darmawisata. Kebanyakan organisasi telah menyadari pentingnya komunikasi public ini dan telah mempunyai program-program khusus untuk itu. Hal ini dapat kita lihat dengan banyaknya sekarang kita jumpai berbagai media yang digunakan untuk itu seperti brosur, majalah, surat-surat edaran CCTV dan poster.

Penyampaian Komunikasi Publik
      Persiapan persentasi yang baik hendaklah diikuti dengan cara penyampaian yang baik sehingga memungkinkan komunikasi itu efektif. Kualitas penyampaian persentasi lisan ditentukan oleh pesan yang sengaja dimaksudkan dan juga oleh pesan yang tidak sengaja disampaikan. Pembicara bertanggung jawab memberikan persentasi yang berharga dank arena itu bertanggung jawab untuk menyampaikan seefektef mungkin. Untuk menyampaikan persentasi lisan dengan baik perlulah diperhatikan beberapa hal seperti bertkut:
1.      Kontak Mata
      Kontak mata adalah teknik komunikasi nonverbal yang sangat membantu si pembicara dalam menjelaskan idenya kepada pendengar. Di samping mempunyai kekuasaan yang membujuk, kontak mata juga membantu untuk menjaga perhatian pendengar. Seorang pembicara yang berhasil haruslah menjaga kontak mata dengan pendengarnya. Untuk mendapatkan hubungan dengan pendengar si pembicara hendaklah menjaga kontak mata langsung dengan pendengar kira-kira 75% dari waktu persentasinya. Kontak mata dengan pendengar membantu si pembicara mengetahui dan memonitor pemdengar dan merupakan balikan bagi si pembicara mengenai pesan yang disampaikan.
2.      Vokalik
      Kecepatan berbicara, nada dan irama suara, serta penekana pada kata-kata tertentu perlu diperhatikan dalam penyampaian persentasi lisan. Persentasi lisan yang disampaikan dengan suara yang jelas dan enak didengar dapat memukau pendengar. Tetapi sebaliknya persentasi yang disampaikan dengan suara yang tidak bervariasi, monoton akan membosankan para pendengarnya, sehingga mengurangi perhatian pendengar.
3.      Ketepatan
      Kadang-kadang suatu persentasi disampaikan dalam situasi informal atau dalam suasana pendengar rileks, maka penyampaian persentasipun henhaknya disesuaikan dengan situasi tersebut. Begitu juga sebaliknya, bila kondisi formal maka cara penyampaian persentasi juga hendaknya bersifat formal. Di smping mempertimbangkan kondisi dan topic pembicaraan, juga dipertimbangkan apa yang diharapkan si pendengar untuk didengar.
4.      Perencanaan
      Kunci strategi yang terbaik adalah perncanaan. Oleh karena itu sebelum penyampaian persentasi, si pembicara terlebih dahulu telah membuat perencanaan yang matang. Pilihan topic pembicaraan yang cocok untuk diberikan pada pendengar dengan berdasarkan analisis pendengar. Persiapkanlah materi yang diperlukan dan rencanakanlah bagaimana strategi penyampaian yang dikira cocok dengan pendengar.

Sarana komunikasi publik yaitu segala saluran yang bisa menyampaikan pesan kepada publik:
  1. Media Massa
  2. Orasi pada rapat umum 
  3. Aksi demonstrasi
  4. Blog
  5. Situs Jejaring Sosial
  6. Kolom komentar di website/blog
  7. E-mail, milis
  8. SMS
  9. Surat
  10. Surat Pembaca
  11. Reklame
  12. Spanduk


KOMUNIKASI MASSA
Komunikasi massa adalah proses di mana organisasi media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak banyak (publik). Komunikasi massa berasal dari istilah bahasa Inggris, mass communication Artinya, komunikasi yang menggunakan media massa atau komunikasi yang mass mediated. Komunikasi dapat dipahami sebagai proses penyampaian pesan, ide, atau informasi kepada orang lain dengan menggunaka sarana tertentu guna mempengaruhi atau mengubah perilaku penerima pesan. Sedangkan Massa mengandung pengertian orang banyak, mereka tidak harus berada di lokasi tertentu yang sama, mereka dapat tersebar atau terpencar di berbagai lokasi, yang dalam waktu yang sama atau hampir bersamaan dapat memperoleh pesan-pesan komunikasi yang sama.


Para tokoh ahli juga mengemukakan pendapatnya tentang komunikasi massa yaitu :
Menurut Bittner
Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner (Rakhmat,seperti yang disitir Komala, dalam karnilh, dkk.1999), yakni: komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (mass communication is messages communicated through a mass medium to a large number of people).
Menuru Gebner
Definisi komunikasi massa yang lebih rinci dikemukakan oleh ahli komunikasi yang lain, yaitu Gebner. Menurut Gerbner (1967) Komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat indonesia (rakhmat, seperti yang dikutip Komala, dalam Karnilah, dkk.1999).
Menurut Meletzke
Dalam definisi Meletzke, komunikasi massa diartikan sebagai setiap bentuk komunikasi yang menyampaikan pernyataan secara terbuka melalui media penyebaran teknis secaratidak langsung dan satu arah pada publik yang tersebar (Rakhmat seperti yang dikutip dalam Komala, dalam Karlinah. 1999).
Menurut Freidson
Definisi komunikasi massa menurut Freidson dibedakan dari jenis komunikasi lainnya dengan suatu kenyataan bahwa komunikasi massa dialamatkan kepada sejumlah populasi dari berbagai kelompok, dan bukan hanya satu atau beberapa individu atau sebagian khusus populasi.
Menurut Joseph R. Dominick:
Komunikasi massa adalah suatu proses dimana suatu organisasi yang kompleks dengan bantuan satu atau lebih mesin memproduksi dan mengirimkan pesan kepada khalayak yang besar, heterogen, dan tersebar.
Jalaluddin Rakhmat merangkum bahwa komunikasi massa adalah jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat (Rakhmat, 2008).

Komunikasi massa mempunyai ciri-ciri khusus yang disebabkan oleh komponen-komponennya, yaitu:
1. Komunikasi massa berlangsung satu arah
Hal itu berarti tidak terdapat arus balik dari komunikan kepada komukator, maka arus balik pada komunikasi massa disebut arus balik tertunda. Dengan adanya situasi tersebut maka komunikator sebagai yang menyampaikan pesan harus melakukan perencanaan dan persiapan sehingga pesan yang disampaikan kepada komunikan sebagai yang menerima pesan harus komunikatif yaitu dapat diterima secara indrawi dan rohani pada satu kali penyiaran.
2. Komunikator pada komunikai massa melembaga
Media massa sebagai saluran komunikasi massa merupakan lembaga, yaitu suatu institusi atau organisasi. Dalam menyebarluaskan pesan komunikasinya komunikator tertindak atasnama lembaga, sejalan dengan kebijaksanaan surat kabar atau stasiun televisi yang mewakilinya. Konsekuensi dari sifat komunikator yang melembaga tersebut, peranannya dalam proses komunikasi ditunjang oleh orang-orang lain. Misalnya tulisan seorang wartawan surat kabar tidak mungkin dibaca oleh khalayak apabila tidak didukung oleh pekerjaan redaktur pelaksana, juru cetak, editor, dll. Sehingga komunikator dalam komunikasi massa disebut juga komunikator kolektif karena tersebarnya pesan komunikasi merupakan hasil kerja sama sejumlah kerabat kerja.
3. Pesan pada komunikasi massa bersifat umum
Pesan yang disampaikan melalui media massa bersifat umum (public) karena ditujukan kepada umum dan mengenai kepentingan umum, bukan ditujukan kepada perseorangan atau kepada sekelompok orang tertentu.
4. Media komunikasi massa menimbulkan keserempakan
Keserempakan (simultaneity) timbul pada khalayak dalam menerima pesan-pesan komunikasi yang disebarkan. Pesan yang disampaikan melalui poster atau papan pengumuman kepada khalayak tidak diterima oleh mereka dengan melihat poster atau papan pengumuman itu secara serempak atau bersama-sama tetapi secara bergantian. Sedangkan pesan yang disampaikan melalui radio misalnya pidato presiden, akan diterima oleh khalayak dalam jumlah jutaan secara serempak bersama-sama pada saat presiden berbicara. Oleh karena itu, pada umumnya yang termasuk dalam media massa adalah majalah, surat kabar, radio, televisi, dan film.
5. Komunikan dalam komunikasi massa bersifat heterogen
Komunikan atau khalayak yang merupakan kumpulan anggota masyarakat yang terlibat dalam proses komunikasi massa sebagai sasaran yang dituju komunikator bersifat heterogen. Heterogenitas tersebut terwujud dalam keberadaanya yang berpencar-pencar, tidak saling mengenal, dan tidak ada kontak pribadi, masing-masing berbeda dalam hal: jenis kelamin, usia, agama, ideologi, pekerjaan, pendidikan, pengalaman, kebudayaan, dll. Hal itulah yang menyebabkan kesulitan pada komunikator dalam menyampaikan pesan melalui media massa karena setiap individu dalam khalayak menghendaki kebutuhannya terpenuhi. Maka pengelola media massa melakukan pengelompokan khalayak menurut jenis kelamin, usia, agama, pekerjaan, pendidikan, kebudayaan, dll yang bertujuan agar pesan yang disampaikan bisa tepat sasaran sesuai yang dihendaki oleh kelompok tertentu sebagai sasarannya yaitu kelompok sasaran (target group) serta khalayak secara keseluruhan sebagai sasarannya atau disebut khalayak sasaran (target audience) (Dennis McQuail, 1987).

Unsur-unsur penting dalam komunikasi massa adalah :
1. komunikator,
2. media massa.
3. informasi (pesan).
4. gatekeeper.
5. khalayak (publik) dan
6. umpan balik.

Proses komunikasi massa:
  1. proses komunikasi massa cenderung dilakukan melalui model satu arah yaitu dari komunikator kepada komunikan atau media kepada khalayak.  Interaksi yang terjadi sifatnya terbatas.
  2. proses komunikasi massa berlangsung secara asimetris antara komunikator dengan komunikan.  Ini menyebabkan komunikasi antara mereka berlangsung datar dan bersifat sementara. Kalau terjadi sensasi emosional sifatnya sementara dan tidak permanen. 
  3. proses komunikasi massa juga berlangsung impersonal atau non pribadi dan anonim.
  4. proses komunikasi massa juga berlangsung didasarkan pada hubungan kebutuhan-kebutuhan di masyarakat. 

Komunikasi Publik vs Komunikasi Massa
Komunikasi Publik sering pula disebut sebagai komunikasi massa (mass communication), meski komunikasi massa lebih spesifik, yakni komunikasi melalui media massa (communicating with media).
Komunikasi publik lebih luas daripada komunikasi massa. Komunikasi massa ”hanya” menggunakan media massa, seperti suratkabar, majalah, website, radio, dan televisi. Komunikasi publik lebih luas lagi. 
Selain menggunakan media massa, komunikasi publik juga menggunakan e-mail, blog, jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter, Yahoo Messengger, Handphone (SMS), dan medium lain yang bisa menjangkau khalayak luas/banyak seperti aksi demo, seminar, diskusi, dan sebagainya.
Komunikasi Publik adalah penyampaian pesan (message), berupa ide atau gagasa, informasi, ajakan, dan sebagainya kepada orang banyak.

Senin, 18 April 2016

Komunikasi Efektif


KOMUNIKASI EFEKTIF 

             Berkomunikasi efektif berarti bahwa komunikator dan komunikan sama-sama memiliki pengertian yang sama tentang suatu pesan. Oleh karena itu, dalam bahasa asing orang menyebutnya “the communication is in tune” ,yaitu kedua belah pihak yang berkomunikasi sama-sama mengerti apa pesan yang disampaikan
.Menurut Jalaluddin dalam bukunya Psikologi Komunikasi menyebutkan, komunikasi yang efektif ditandai dengan adanya pengertian, dapat menimbulkan kesenangan, mempengaruhi sikap, meningkatkan hubungan sosial yang baik, dan pada akhirnya menimbulkan suatu tidakan.
Syarat-syarat untuk berkomunikasi secara efektif adalah antara lain :
  • Menciptakan suasana yang menguntungkan.
  • menggunakan bahasa yang mudah ditangkap dan dimengerti.
  • pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat di pihak komunikan.
  • Pesan dapat menggugah kepentingan dipihak komunikan yang dapat menguntungkannya.
  • Pesan dapat menumbuhkan sesuatu penghargaan atau reward di pihk komunikan.
Berbicara tentag minat di pihak komunikan, dapat dikemukakan bahwa minat akan timbul bilamana ada unsure-unsur sebagai berikut :
  • 1. Tersedianya suatu hal yang menarik minat.
  • 2. Terdapat kontras, yaitu perbedaan antara hal yang satu dengan lainnya, sehingga apa yang menonjol itu menumbuhkan perhatian.
  • 3. Terdapat harapan untuk mendapat keuntungan atau mungkin gangguan dari hal yang dimaksudkan.
Komunikasi efektif dipandang sebagai suatu hal yang
penting dan kompleks . Dianggap penting karena ragam dinamika kehidupan (bisnis, politik, misalnya) yang terjadi biasanya menghadirkan situasi kritis yang perlu penanganan secara tepat, munculnya kecenderungan untuk tergantung pada teknologi komunikasi, serta beragam kepentingan yang ikut muncul.

Ada lima komponen atau unsur penting dalam komunikasi yang harus kita perhatikan yaitu:
(1) Pengirim pesan (sender),
(2) Pesan yang dikirimkan (message),
(3) Bagaimana pesan tersebut dikirimkan (delivery channel atau media),
(4) Penerima pesan (receiver),
(5) Umpan balik (feedback).
Keterampilan dalam berkomunikasi secara efektif dapat dipelajari dan dikuasai dengan latihan rutin dan berkesinambungan secara terus menerus. Untuk dapat melakukan komunikasi efektif ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan yaitu :
  1. Menganalisa
  2. Menyalahkan
  3. Menghakimi
  4. Menasehati
  5. Menginterogasi

Ciri – ciri komuniasi efektif:
  • Istilah

Penggunaan istilah yang diartikan “sama” antara pengirim dan penerima pesan merupakan aturan dasar untuk mencapai komunikasi yang efektif. Kata – kata yang samar artinya ( mempunyai lebih dari satu makna) dapat menimbulkan kebingungan dan salah pengertian.
  • Spesifik

Pesan yang di pertukarkan harus spesifik. Maksudnya, pesan yang disampaikan harus jelas, sehingga si penerima pesan dapat menerima dan mengulangi dengan benar.
  • Tersusun baik

Pesan harus berkembang secara logis dan tidak boleh terpotong-potong.
  • Objektif, akurat, dan actual

Pengirim informasi harus berusaha menyampaikan pesan seobjektif mungkin.
  •  Efisien
Pesan di sampaikan seringkas dan seoriginal mungkin serta harus berusaha untuk menghilangkan kata yang tidak relavan.
  • Hukum komunikasi yang efektif

Hukum Komunikasi Yang Efektif (The 5 Inevitable Laws of Efffective Communication) yang kami kembangkan dan rangkum dalam satu kata yang mencerminkan esensi dari komunikasi itu sendiri yaitu REACH, yang berarti merengkuh atau meraih. Karena sesungguhnya komunikasi itu pada dasarnya adalah upaya bagaimana kita meraih perhatian, cinta kasih, minat, kepedulian, simpati, tanggapan, maupun respon positif dari orang lain.

Teknik berkomunikasi yang efektif:
  1. Mendengar dengan aktif
  2. Trampil dalam berbicara
  3. Gaya bicara
  4. Penampilan yang menarik, pakaian, pandangan mata, raut muka, sikap badan, suara, tulisan, senyum, jabatan tangan, ingat nama, tulus.

Ciri-ciri komunikasi tidak efektif:
  1. Bertele-tele
  2. Malu-malu
  3. Marah-marah
  4. Maksud yang disampaikan tidak jelas
  5. Tersembunyi maksud pesan
  6. Non verbal
  7. Satu arah
  8. Tidak responsive
  9. Tidak nyambung
  10. Tidak terbuka

Komunikasi efektif dipandang sebagai suatu hal yang penting dan kompleks. Dianggap penting karena ragam dinamika kehidupan (bisnis, politik, misalnya) yang terjadi biasanya menghadirkan situasi kritis yang perlu penanganan secara tepat, munculnya kecenderungan untuk tergantung pada teknologi komunikasi, serta beragam kepentingan yang ikut muncul.
Leech menambahkan, bahwa untuk membangun komunikasi yang efektif, setidaknya kita harus menguasai empat keterampilan dasar dalam komunikasi, yaitumembaca-menulis (bahasa tulisan) dan mendengar-berbicara (bahasa lisan). Begitu pentingmya, banyakorang menghabiskan waktunya untukmelakukan,paling tidak,salah satu keempat keterampilan itu.
Komunikasi efektif tejadi apabila sesuatu (pesan) yang diberitahukan komunikator dapat diterima dengan baik atau sama oleh komunikan, sehingga tidak terjadi salah persepsi. Komunikasi adalah sebuah kegiatan mentransfer sebuah informasi baik secara lisan maupun tulisan. Namun, tidak semua orang mampu melakukan komunikasi dengan baik. Terkadang ada orang yang mampu menyampaikan semua informasi secara lisan tetapi tidak secara tulisan ataupun sebaliknya.
Komunikasi efektif dapat dilakukan oleh setiap orang. Jika ada yang merasa tidak mampu, hal ini lebih Karen masalah pembiasaan saja. Melatih orang berkomunikasi secara efektif bisa dilakukan dengan langsung pada prakteknya. Walaupun sepintas sepele, hal ini dapat membantu setiap individu untuk mencapai sebuah kesuksesan baik di dalam kehidupan pribadinya maupun dalam kehidupan karirnya. Ketika anda ingin berkomunikasi dengan orang lain, lakukanlah dengan efektif. Dalam kondisi apapun disarankan agar anda selalu dapat melakukan komunikasi secara efektif. Dengan berkomunikasi efektif kita dapat menunjukan kepribadian yang berkarakter positif dan membuka diri untuk selalu tumbuh dan berkembang menuju kesuksesan secara bersama-sama.

Selasa, 05 April 2016

Komunikasi Intrapersonal, Interpersonal, dan Komunikasi Bermedia

Komunikasi Intrapersonal

Komunikasi Intrapersonal adalah komunikasi yang dilakukan kepada pihak lain yang bertujuan untuk mendapatkan feedback (umpan balik) baik secara langsung maupun menggunakan media.
Komunikasi intrapersonal bertujuan untuk melakukan prediksi, evaluasi dan penguatan atau pelemahan. Seorang individu menjadi pengirim sekaligus penerima pesan, memberikan umpan balik bagi dirinya sendiri dalam proses internal yang berkelanjutan. Komunikasi intrapersonal dapat menjadi pemicu bentuk komunikasi yang lainnya. Pengetahuan mengenai diri pribadi melalui proses-proses psikologis seperti persepsi dan kesadaran (awareness) terjadi saat berlangsungnya komunikasi intrapribadi oleh komunikator. Untuk memahami apa yang terjadi ketika orang saling berkomunikasi, maka seseorang perlu untuk mengenal diri mereka sendiri dan orang lain. Karena pemahaman ini diperoleh melalui proses persepsi. Maka pada dasarnya letak persepsi adalah pada orang yang mempersepsikan, bukan pada suatu ungkapan ataupun obyek.
Contoh komunikasi intrapersonal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari:

  1. Berdoa dan bersyukur
  2. Intopeksi diri dengan meninjau perbuatan kita
  3. Mengespresikan diri dengan apa yang sedang kita rasakan
  4. Menyalahkan diri sendiri
  5. Berbicara dalam hati
     Komunikasi intrapersonal memiliki beberapa unsur sebagai berikut:



  • Sensasi adalah proses menangkap stimulus (pesan/informasi verbal maupun non verbal). Pada saat berada pada proses sensasi ini maka panca indera manusia sangat dibutuhkan, khususnya mata dan telinga. Menurut Dennis Coon, Sensasi adalah pengalaman elementer yang segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal. Simbolis, atau konseptual, dan terutama sekali berhubungan dengan kegiatan alat indera.
  • Persepsi adalah proses memberikan makna terhadap informasi yang ditangkap oleh sensasi.pemberian makna ini melibatkan unsur subyektif. Persepsimemberikan makna pada stimuli inderawi (sensory stimuli). Sensasi adalah bagian dari persepsi. Persepsi, seperti juga sensasi ditentukan oleh faktor personal dan faktor situasional.
  • Memori adalah proses menyimpan informasi dan evauasinya dalam kogniif individu kemudian informasi dan evaluasi komunikasi tersebut akan dikeluarkan atau diingat kembali pada suatu saat baik sadar maupun tidak sadar.
  • Berpikir yaitu proses mengolah dan memanipulasi informasi untuk memenuhi kebutuhan atau menyelesaikan masalah. Proses ini meliputi pengambilan keputusan, pemecahan masalah dan berfikir kreatif. Setelah mendapatkan evaluasi terhadap proses komunikasi interpersonal maka ada antisipasi terhadap proses komunikasi yang selanjutnya.


Komunikasi Interpersonal

        Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal atau nonverbal. Komunikasi interpersonal ini adalah komunikasi yang hanya dua orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid dan sebagainya.
        Menurut Burgon & Huffner (2002), komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang dilakukan kepada pihak lain untuk mendapatkan umpan balik, baik secara langsung (face to face) maupun dengan media. Berdasarkan definisi ini maka terdapat kelompok maya atau faktual.
        Menurut Effendi, pada hakekatnya komunikasi interpersonal adalah komunikasi antar komunikator dengan komunikan, komunikasi jenis ini dianggap paling efektif dalam upaya mengubah sikap, pendapat atau perilaku seseorang, karena sifatnya yang dialogis berupa percakapan. Arus balik bersifat langsung, komunikator mengetahui tanggapan komunikan ketika itu juga. Pada saat komunikasi dilancarkan, komunikator mengetahui secara pasti apakah komunikasinya positif atau negatif, berhasil atau tidaknya. Jika ia dapat memberikan kesempatan pada komunikan untuk bertanya seluas-luasnya  Komunikasi Interpersonal Antara Dua Orang adalah komunikasi dari seseorang ke orang lain, dua arah interaksi verbal dan nonverbal yang menyangkut saling berbagi informasi dan perasaan.
        Menurut Devito (1989), komunikasi interpersonal adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera (Effendy,2003, p. 30).
       Jadi dapat diartikan bahwa komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang membutuhkan pelaku atau personal lebih dari satu orang.

Komunikasi interpersonal yang efektif juga mempunyai 6 fungsi, yaitu berfungsi untuk:
  • membentuk dan menjaga hubungan baik antar individu
  • menyampaikan pengetahuan atau informasi
  • mengubah sikap dan perilaku
  • pemecahan masalah hubungan antar manusia
  • citra diri menjadi lebih baik
  • jalan menuju sukses
Dalam komunikasi interperonal komunikator kan komunikan dapat saja menemui hambatan, beberapa hambatan ini disebabkan oleh:
  1. Komunikator : hambatan dalam hal biologis, contohnya saja jika komunikatornya gagap dalam berbiaca, hambatan lain dalam hal psikologis adalah komunikator yang disergap rasa gugup dan rasa tidak nyaman.
  2. Media : hambatan yang dapat terjadi adalah pada masalah teknologi komunikasi, seperti telepon, microphone, dll.
  3. Komunikan : hambatan pada komunikan dalam hal biologis, dapat saja komunikan mengalami sulit pendengaran atau tuna rungu. Hambatan lain dalam hal psikologinya adlaha komunikan yang sulit berkonsentrasi dalam pembicaraan.
Ada bebrapa tujuan dalam komunikasi interpersonal sebagai berikut:
  1. Menemukan personal atau pribadi
  2. Menemukan dunia luar
  3. Membentuk dan menjaga hubungan yang penuh arti
  4. Berubah sikap dan tingkah laku
  5. Untuk bermain dan kesenangan
  6. Untuk membantu para ahli


Komunikasi Bermedia

        Komunikasi medio adalah komunikasi yang dilakukan menggunakan media, namun bukan berupa media massa tetapi media lain berupa telepon, faks, surat, email, chat, dll. Komunikasi ini berada di tengah-tengah antara komunikasi antar personal dan komunikasi massa. Hal ini lebih berkembang ketika munculnya media baru yaitu internet. Penemuan internet dan perkembangannya sangat cepat sehingga internet sangat mudah merubah tatanan komunikasi antarmanusia. Yang pada awalnya masyarakat lebih menekankan komunikasi tatap muka, namun berubah menjadi menggunakan media, yang lebih sering digunakan adalah telepon selular dan internet.
       Media komunikasi ialah perantara dalam penyampaian informasi dari komunikator kepada komunikate yang bertujuan untuk efisiensi penyebaran informasi atau pesan tersebut. Sedangkan fungsi media komunikasi yang berteknologi tinggi ialah sebagai berikut (Burgon & Huffner, 2002).


Dan berdasarkan banyaknya komunikasi bermedia di bagi menjadi dua yaitu:

  • Komunikasi bermedia massa
          Digunakan dalam komunikasi berjumlah banyak dan bertempat tinggal jauh. Media massa yang digunakan yaitu radio, surat kabar, televisi, yang beroperasi dalam bidang informasi, edukasi, dan rekreasi.
  • Komunikasi bermedai nirmassa
Digunakan dalam komunikasi untuk oarang-orang tertentu atau kelompok-kelompok tertentu. surat, telegram, telex, papan pengumuman, poster, spanduk, pamphlet, brosur, dll adalah media nirmassa karena tidak memiliki daya keserempakan dan komunikannya tidak bersifat massal (Effendy, 1986 : 11)